Senin, 31 Mei 2010

Kitab Tentang Turunnya Wahyu - 6

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., dia berkata: Rasulullah Saw. adalah orang yang paling dermawan. Puncak kemurahan hati beliau adalah pada bulan Ramadhan, ketika beliau ditemui oleh Jibril a.s. JIbril menemui pada setiap malam di bulan ramadhan untuk tadarus Al-Quran dengan beliau. Sungguh kemurahan hati Rasulullah Saw. melebihi kemurahan angin yang di utus untuk menurunkan hujan.

Kitab Tentang Turunnya Wahyu - 5

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. Tentang firman Allah Swt. dalam surah Al-Qiyamah, ayat 16. Kata Ibnu Abbas r.a.: Semula Rasulullah Saw. Ingin segera menirukan wahyu yang ditirukan kata demi kata karena khewatir tidak bisa menghapalnya, dan beliau menggerakan kedua bibirnya. Kata Ibnu Abbas: Aku menggerakan kedua bibirku sebagaimana Rasulullah Saw. menggerakan kedua bibirnya, lalu Allah Swt, menurunkan ayat (yang artinya) : “Janganlah kamu gerakan lidahmu hai Muhammad karena hendak cepat-cepat menguasai bacaan Al-Quran! sesungguhnya tanggungan Kami-lah untuk menghimpunnya dalam dadamu dan memberimu kemampuan untuk membacanya,” (Al-Quran, surah Al-Qiyamah:16-17). Kata Ibnu Abbas, 'Allah akan menghimpun Al-Qur'an di dalam dada Nabi Saw. Dan memberi beliau kemampuan untuk membacanya'. “Maka apabila Kami telah membacakannya kepadamu (melalui Jibril) ikutilah pembacaannya!” (Al-Qur'an, surah Al-Qiyamah:18). Kata Ibnu Abbas r.a. 'Maksudnya: Dengarkan dulu dan diamlah!,”Kemudian Kami-lah yang akan menjelaskannya”, (Al-Qur'an, surah Al-Qiyamah: 19), yakni: Kami-lah yang akan membuatmu bisa membacanya. Setelah ayat-ayat itu diterima oleh Nabi Saw., maka apabila beliau di datangi oleh Jibril, beliau mendengarkannya, kemudian setelah Jibril pergi Nabi Saw. Menirukan bacaan Jibril tersebut'.

Minggu, 30 Mei 2010

Kitab Tentang Turunnya Wahyu - 4

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Al-Anshariy r.a. mengenai terhentinya wahyu untuk sementara waktu. Jabir menuturkan hadis Nabi Saw.: "Ketika aku sedang berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara dari langit, kemudian aku mendongakkan kepalaku ke atas, tiba-tiba ada malaikat - yang pernah mendatangiku di gua Hira'-duduk diatas kursi antara langit dan bumi, sehingga aku merasa takut, lalu aku pulang, kemudian aku katakan kepada keluargaku, "Selimutilah aku, selimutilah aku!" Kemudian Allah Swt. menurunkan ayat-ayat berikut (yang artinya), 'Hai orang yang berselimut! bangunlah dan sampaikanlah peringatan! TUhanmu, agungkanlah!, pakaianmu, bersihkanlah! dan segala yang keji, tinggakanlah!'. (Al-Qur'an, Surah Al-Muddatsir ayat 1-5). Setelah itu wahyu sering turun silih berganti.

Rabu, 26 Mei 2010

Kitab Tentang Turunnya Wahyu - 3

Diriwayatkan dari Aisyah, Ummul mukminin r.a., dia berkata: Awal mula wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah Saw. berupa mimpi yang benar. Ketika itu Rasulullah Saw. mendapatkan mimpi yang benar seterang cahaya pagi, kemudian beliau sedang berkhalwat. Beliau berkhalawat di gua Hira' untuk beribadah selama beberapa malam sebelum beliau kembali kepada keluarganya. Rasulullah Saw. membawa perbekalan makanan untuk berkhalawat, lalu beliau pulang menemui Khadijah untuk mengambil perbekalan lagi, sehingga ketika berada di dalam gua Hira', beliau tiba-tiba mendapat wahyu. Beliau di datangi malaikat yang mengatakan, "Bacalah!" Rasulullah Saw. menjawab, "Aku tidak bisa membaca". Kata Rasulullah Saw.: "Lalu malaikat itu memeluku keras-keras shingga nafasku terasa sesak, kemudian melepaskanku, lalu dia katakan lagi, "Bacalah!" Aku menjawab, "Ak tidak bisa membaca". Dia memeluku lagi (kedua kalinya) dengan keras sehingga nafasku terasa sesak, lalu dia melepaskanku, kemudian dia katakan lagi, "Bacalah!", "Aku tidak bisa membaca". Dia memeluku lagi (ketiga kalinya) dengan keras sehingga nafasku terasa sesak, lalu dia melepaskanku, kemudian dia membacakanku, "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah Yang Maha Pemurah", (Al-quran, surah Al-'Alaq:1-3). Kemudian Rasulullah Saw. pulang membawa wahyu dengan hati yang penuh ketakutan. Beliau menemui Khadijah binti Khuwaylid r.a. Kata beliau, "selimutilah aku! Selimutilah aku!" Maka keluarga Nabi Saw. menyelimuti beliau sehingga rasa takut beliau hilang. Beliau ceritakan kepda Khadijah peristiwa yang telah beliau alami. Kata Beliau, "Aku takut akan terjadi sesuatu pada diriku". Khadijah menjawab, "Demi Allah, tidak akan terjadi apa-apa. Allah tidak akan membuatmu hina, karena engkau selalu menyambung sanak kerabat, menolong fakir miskin, menghormati tamu dan membantu orang-orang yang tertimpa musibah".

Khadijah mengajak Nabi Saw. pergi untuk menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul 'Uzza sepupu Khadijah. Waraqah adalah orang yang beragama Nasrani pada masa Jahiliyah dan pernah menulis kitab Injil dalam bahasa Ibrani sebanyak yang dikehendaki oleh Allah. Ketika itu Waraqah sudah tua dan buta. Kata Khadijah, "Hai sepupuku! dengarlah kata sepupumu (Muhammad) ini!" Waraqah bertanya kepda Nabi Saw., "Hai sepupuku! Apa yang kau alami?" Rasulullah Saw. menuturkan kepada Waraqah apa yang telah beliau alami, lalu Waraqah mengatakan kepada beliau, "Dia itu An-Namus (Jibril) yang juga telah diutus oleh Allah kepada Nabi Musa. Betapa seandainya aku masih muda dan hidup ketika nanti kaummu mengusirmu!" Rasulullah Saw. bertanya, "Apakah mereka akan mengusirku?" Waraqah menjawab, " Ya.Tidak adal laki-laki yang menyampaikan wahyu seperti yang kau bawa ini melainkan akan dimusuhi. Seandainya aku masih hidup ketika nanti kau usir niscaya aku akan membelamu dengan segenap kemampuanku". Tidak lama kemudian Waraqah wafat dan wahyu pun tidak turun dalam bebrapa waktu.

Selasa, 25 Mei 2010

Kitab Tentang Turunnya Wahyu - 2

Di riwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Al-Harits bin Hisyam pernah bertanya kepada Rosulullah Saw.,"Ya Rasulullah! bagaimana sampainya wahyu kepada Anda?" Rasulullah Saw. menjawab, "Kadang-kadang wahyu diturunkan kepadaku seperti bunyi lonceng dan inilah yang aku rasakan paling berat, kemudian bunyi lonceng tersebut menghilang setelah aku menghapal wahyu yang diturunkan itu. Kadang-kadang malaikat (Jibril) mendatangiku dengan berwujud laki-laki, lalu dia menyampaikan wahyu kepadaku, kemudian aku menghapal apa yang disampaikannya". Kata Aisyah r.a.: "Saya pernah melihat Rasulullah Saw. ketika beliau sedang menerima wahyu pada hari yang sangat dingin, keringat beliau bertetesan dari dahi beliau sesuai menerima."

Kitab Tentang Turunnya Wahyu - 1

Diriwayatkan dari Umar bin Al-khaththab r.a., dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapat balasan sesuai dengan niatnya. Barang siapa berhijrah dengan niat untuk kepentingan duniawi atau untuk mencari perempuan yang akan dikawininnya, maka balasan hijrahnya dengan niatnya."